Prinsip Usability adalah prinsip ( bakat , kemampuaan, ketangkasan ) yang dapat di pergunakan dalam pembelajaran,perusahaan dan dalam diri manusia sendiri. contohnya dalam teknologi yaitu jika seorang user atau pemakai komputer dia menggunakan perangkat lunak user tersebut dengan tidak sadar telah mempelajari kemampuan suatu kinerja perangkat tersebut bahwa dalam perangkat lunak tersebut terdapat
sistem yang bekerja dengan fungsi tertetu. sehingga interaksi pengguna dengan seperangkat komputer bisa di hubungkan dan saling mengenal. Sangat sulit sistem agar user bisa berinteraksi dengan komputer banyak cara agar komputer bisa mengerti apa yang user perintahkan. kita ingin menampilkan
huruf A saja sangat rumit perjalanan sistemnya.ini lah dimana kita mempelajari prinsip usability mengenal proses sistem interaksi manusia dengan sebuah komputer.
HUMAN ABILITIES BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
- Kemampuan memahami tinggi
- Mekanisme konsentrasi powerful
- Pengenalan pola pikir powerful
HUMAN ABILITIES BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
- Proses yang cenderung salah
- Proses yang lambat
Human Capabilities
Pengertiannya hampir sama dengan Human Ability tetapi Human
Capabilities lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata,
Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri.
MATA (penglihatan)
Mata adalah mekanisme untuk menerima cahaya dan
mentransformasikannya menjadi energi listrik. Penglihatan manusia merupakan hal
yang kompleks dengan batasan fisik dan persepsi dan menjadi sumber utama
informasi.
Konsep penglihatan pada manusia terdiri dari dua tahap yaitu
-Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
-Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut
TELINGA (pendengaran)
Telinga adalah suatu panca indera yang digunakan untuk
mendengar. Proses mendengat diawali dengan adanya getaran di udara atau dikenal
sebagai gelombang suara. Telinga menerima gelombang ini dan mentransmisikannya
ke system syaraf auditory melalui berbagai tahap.
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu:
-Telinga bagian luar (outer ear) yang merupakan bagian
yang terlihat, terdiri dari dua bagian yaitupinna yang melekat pada
kepala, dan auditory canal yang melewatkan gelombang suara ke telinga
bagian tengah. Telinga bagian luar ini melindungi telinga bagian dalam yang
sensitif terhadap kerusakan, kotoran, dan mempertahankan suhu yang konstan.
Telinga bagian luar juga memperkuat gelombang suara (amplify) dari beberapa
jenis suara.
-Telinga bagian tangah (middle ear) merupakan lubang kecil
yang terdiri dari tulang terkecil dalam tubuh manusia disebut ossicles dan
terhubung dengan telinga bagian luar oleh sebuah gendang telinga yang disebut
membrane tympanic dan dengan telinga bagian dalam oleh cochlea.
Gelombang suara dilewatkan melalui melalui auditory canal dan menggetarkan
gendang telinga dan akhirnya ke ossicles yang kemudian melewatkan getaran
tersebut ke cochlea dan telinga bagian dalam.
-Telinga bagian dalam (inner ear) terdapat liquid-filled cochlea yang
memiliki sel-sel rambut halus yang disebut cilia yang merespon
getaran dari telinga bagian tengah dan mentransmisikan reaksi kimia ke saraf
auditory (pendengaran)
Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
- Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
- Timbre : tipe atau jenis suara
Telinga manusia dapat mendengar frekuensi 20 Hz hingga 15
KHz.
PERABA (Touch)
Peraba (touch/haptic perception) memungkinkan kita
memperoleh informasi mengenai lingkungan sekitar kita. Dari perabaan, kita
dapat mengetahui apakah sesuatu itu panas atau dingin.
Kulit memiliki tiga jenis sensor penerima (sensory
receptor), yaitu :
-Thermoceptor yang merespon panas / dingin
-Nociceptor yang merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
-Mechanoceptor yang merespon pada tekanan.
Mechanoceptor terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan
responnya terhaap perbedaan tekanan, yaitu:
-Rapidly adapting mechanoceptor merespon pada tekanan
yang diberikan dengan cepat.
-Slowly adapting mechanoceptor merespon pada tekanan
yang diberikan secara kontinyu.
Meskipun seluruh tubuh manusia memiliki receptor, namun pada
beberapa bagian memiliki sensitivitas yang lebih dibandingkan yang lain. Aspek
lain dari indera perabaan adalah kinesthesis, yaitu kesadaran terhadap posisi
tubuh dan alat gerak yang bergantung pada jumlah receptor pada persendian.
Terdapat tiga jenis kinesthesis, yaitu:
-Rapidly adapting yang merespon saat alat gerak
bergerak kea rah tertentu
-Slowly adapting yang merespon gerakan dan posisi
statis, dan
-Positional receptor yang hanya merespon pada keadaan
statis.
Memori
Sebagian besar aktivitas manusia bergantung pada memori.
Selain menyimpan paengetahuan faktual, memori manusia juha menyimpan
pengetahuan procedural.pengetahuan tersebut melakukan aktivitas secara
berulang, menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang kita terima dari
indera, serta memberikan identitas pada manusia dengan menyimpan informasi
mengenai pengalaman masa lalu.
Terdapat tiga jenis memori atau fungsi memori:
Memori Sensor
Memori Jangka Pendek (STM)
Memori Jangka Panjang (LTM)
MEMORI SENSOR
Memori sensor bekerja sebagai buffer yang menampung masukan
yang diterima dari panca indera manusia.memori sensor terdiri dari:
-Memori iconic untuk indera visual
-Memori echoic untuk indera aural/auditory, dan
-Memori haptic untuk indera peraba.
MEMORI JANGKA PENDEK (STM)
Memori jangka pendek atau disebut sebagai memori kerja
mentimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara pada
saat kita sedang melakukan suatu pekerjaan.
Memori jangka pendek dapat diakses dengan cepat, namun
berkurang secara cepat pula. Memori ini juga memiliki kapasitas yang terbatas.
Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur kapasitas memori jangka
pendek:
-Berdasarkan panjang suatu deret (sequence) yang dapat
diingat secara terurut
-Berdasarkan kemampuan mengingat kembali item-item secara
acak.
MEMORI JANGKA PANJANG (LTM)
Memori jangka panjang merupakan sumber daya penyimpanan
utama yang menyimpan informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen /
pengalaman, aturan-aturan prosedur tingkah laku, dan sebagainya atau bisa
dikatakan menyimpan semu hal yang kita ketahui. Kapasitasnya lebih besar, waktu
akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis memori jangka panjang:
-Memori episodic, menggambarkan karakteristik memori
yang menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dalam bentuk serial menurut
waktu
-Memori semantic adalah bentuk memori yang
menyimpan record-rekord fakta, konsep, keahlian (skill).
Ada tiga jenis aktivitas yang dilakukan oleh memori jangka
pnjang:
- Menyimpan atau mengingat informasi
- Menghilangkan atau melupakan informasi
- Memanggil kembali informasi.
Proses melupakan informasi terdiri dari dua bentuk, yaitu:
-Decay adalah proses melupakan informasi karena
informasi tersebut sudah lama berada di long-term memory sehingga lambat laun
akan terlupakan.
-Interference disebabkan karena adanya informasi baru
yang dapat mengakibatkan informasi yang lama terlupakan.
Proses memanggil kembali informasi yang ada di long-term
memory terdiri dari dua bentuk, yaitu:
-Recall adalah memanggil kembali secara langsung
informasi yang ada di long-term memory
-Recognition, informasi didapatkan dengan presentasi
sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait sebagai petunjuk.
PROBLEM SOLVING
Jika penalaran merupakan mekanisme untuk menarik kesimpulan
atau informasi baru dari hal yang sudah diketahui, maka penyelesaian masalah
merupakan proses menemukan solusi suatu tugas dengan menggunakan pengetahuan
yang dimiliki. Penyelesaian masalah pada manusia dikarakteristikkan oleh
kemampuan mengadaptasikan informasi dengan situasi yang baru. Terdapat beberapa
pandangan mengenai cara manusia menyelesaikan masalah. Gestalt memandang
bahwa proses pemecahan masalah melibatka penggunaan pengetahuan dan proses
mantal (insight). Teori problem space melihat bahwa pikiran manusia
adalah proses informasi yang terbatas.